UBB Merawang - RektorUniversitas Bangka Belitung (UBB) Dr.Ibrahim, MSc, Melantik organisasiMahasiswa (Ormawa) terpilih di Balai Besar Peradaban (BBP)di Kampus UBB periode 2024-2025.
Dalam sambutannya, Rektor mengucapkan selamat kepada mahasiswa yang terpilih menjadi pimpinan ormawa.
“Selamat kepada teman-teman yang telah diambil sumpah janji jabatannya dan selamat bekerja menjalankan amanah yang diberikan kepada teman-teman semuanya,” ungkapnya, Jumat minggu lalu.
Secara terpisah, Ibrahim mengatakan sebagai seorang pemimpin, jika dipilih untuk mengambil keputusan, maka harus siap dengansegala risiko dan kemungkinan..
“Tentunya menjadi seorang pemimpin kita harus siap di kritisi dan siap dengan ketidaksukaan orang kepada kita, karena banyak orang akan mengingat hal yang negative tetapi tidak dengan capaian yang kita miliki,” pungkas professor bidang ilmu politik tersebut.
Sementara itu, Ketua Pemilu UBB Ridho Bawaslu mengatakan banyak permasalahan pada pemilu tahun ini, namun sudah teratasi.
“Kita akui bahwa dalam Pemilwa memang banyak dinamika yang terjadi. Hal itu tidak lain karena ini merupakan Pemilwa serentak dari seluruh Ormawa yang ada di Lingkungan UBB dan agak bergeser dari jadwal yang telah ditetapkan. Pada awalnya, pelaksanaan Pemilwa terakhir kita jadwalkan pada tanggal 31 Desember dan harus berjalan sampai Januari ini,” ucapnya.
Katanya, ini soal waktu implementasi, dan ada undang undang yang belum diatur, sehingga butuh banyak kerja keras yang dilakukan
Intan Cahyani, Ketua Komite Aksi danAd Hoc Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UBB, memaparkan cara / proses dan implementasinya. Namun seiring berjalannya waktu, banyak dinamika yang mengakibatkan beberapa perubahan pada jadwal yang telah ditetapkan.
“Proses ini tentunya berjalan sesuai dengan kita jadwalkan diawal. Mulai dari sosialisasi dan penetapan waktu yang telah diatur. Namun, dikarenakan ada beberapa dinamika saat berjalan karena diupayakan secara serentak dan terlebih lagi dengan pelaksanaan Offline dan berbeda dari aturan-aturan sebelumnya,” sebutnya.
“Proses itu tidak lain adalah mulai dari dinamika yang terjadi saat perhitungan surat suara dan Pemilihan Presma yang hanya calon Tunggal,” tambahnya. (ILA)